Terpujilah
nama Tuhan kita, Yesus Kristus, yang telah mati di kayu salib dan
bangkit pada hari yang ketiga untuk menyelamatkan kita, orang-orang
berdosa. Puji syukur bilamana pada kesempatan ini Tuhan mengizinkan saya
membagi berkat melalui kesaksian kepada Saudara sekalian di mana pun
berada.
Perkenalkan, nama saya adalah Sardi atau biasa dipanggil Pak Sardi.
Pengalaman ini berawal pada tahun 2003. Saat itu saya benar-benar
dijamah secara luar biasa oleh Tuhan, di mana Tuhan Yesus Kristus telah
melepaskan saya dari belenggu dan jeratan iblis melalui ilmu-ilmu yang
pernah saya miliki.
Dari kecil saya menganut agama X. Keadaan keluarga yang kacau (broken
home) sangat mendukung saya untuk terlibat dalam ilmu-ilmu yang
menggunakan kuasa kegelapan. Saya merasa tidak mendapatkan perlindungan
dan kasih sayang dari orang tua. Akhirnya, saya memutuskan untuk mencari
sesuatu yang dapat melindungi saya, yaitu ilmu-ilmu hitam dan
pegangan-pegangan. Perjalanan saya mencari ilmu-ilmu hitam tersebut
telah sampai ke beberapa tempat di pulau Jawa, seperti di Banten,
Surabaya, Solo, Cirebon, Rawa Pening, Gunung Merapi, dan sebagainya.
Ilmu yang sudah saya pelajari adalah ilmu naga, di mana saya bisa
berperilaku seperti naga, dengan mata merah dan jalan seperti ular; ilmu
macan, bisa mencengkeram dengan kuat seperti macan yang mengakibatkan
luka; ilmu kera putih, saya bisa memanjat pohon dengan cepat dan
bertengger di dahan kecil seperti kera tanpa terjatuh; ilmu kekebalan,
pernah terbukti ketika saya dikeroyok lebih dari lima orang, tetapi saya
tidak apa-apa dan mereka kalah, dan ketika saya menaiki sebuah sepeda
motor saat melaju dengan cepat lalu mendadak remnya blong. Dengan ilmu
itu saya dapat menghentikannya, di mana tangan, saya jadikan rem pada
ban depan. Selain itu, saya juga bermain reog dan sering kesurupan;
ditandai dengan memakan berbagai macam bunga dan sesajen.
Saat itu saya merasa bangga dan senang dengan diri saya sendiri.
Orang-orang di sekitar saya merasa segan dan takut kepada ilmu-ilmu
saya. Tetapi di lain pihak, yaitu di dalam hati, saya mengalami
pergumulan yang hebat. Emosi saya tidak terkontrol, sering terlibat
dalam perkelahian, batin saya merasa tidak tenang, tidak ada damai
sejahtera, mengalami kebingungan, dalam mencari rejeki pun sulit,
seolah-olah berkat yang saya terima tidak dapat saya nikmati -- seperti
ada yang merampasnya. Saya pun tidak dapat mengucap syukur kepada Tuhan
karena yang ada dalam diri saya adalah emosi dan kesombongan pribadi.
Saya mengenal Kristen setelah saya menikah dengan istri saya yang
adalah orang Kristen. Meskipun demikian, saya tetap menjadi orang
Kristen "abangan" yang tidak tahu apa-apa sehingga dosa itu masih ada
dalam diri saya. Dampak dari ilmu-ilmu yang saya miliki, sampai saya
memunyai anak dan istri, masih saja memengaruhi saya. Emosi dan
kesombongan saya semakin menjadi-jadi sehingga istri dan anak saya
sering menjadi sasaran kemarahan. Saya mengeluarkan kata-kata yang tidak
sepantasnya kepada mereka. Kadang-kadang saya melemparkan pukulan ke
tubuh mereka sehingga kehidupan rumah tangga sehari-hari diisi dengan
pertengkaran dan perselisihan keluarga. Damai dan ketenangan itu terasa
begitu jauh. Saya pun semakin larut dalam keadaan yang kritis, di mana
ekonomi keluarga mulai sulit sehingga menambah runcing pertikaian di
dalam keluarga saya.
Tetapi Tuhan Yesus sungguh sangat baik. Ternyata Tuhan memperhitungkan
dan mengasihi saya walaupun saya tidak menyadari akan hal itu. Saya
menyadarinya tiga tahun yang lalu, di mana kehidupan pribadi dan
keluarga saya masih dalam keadaan sulit. Saat itu saya dipertemukan
dengan seorang teman yang dipakai Tuhan untuk melepaskan saya dari
ikatan roh-roh jahat yang mengikat dan membelenggu saya. Inilah waktu
yang sangat berkesan di dalam hidup saya selama ini. Saya merasakan
kelegaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, tubuh saya ringan,
beban-beban hidup pun menjadi ringan, sakit di bagian perut sebelah
kanan yang selama ini saya derita tanpa diketahui penyebabnya, sembuh
dalam beberapa hari setelah saya dilepaskan.
Sekarang
saya menyadari, berteman dan mengikatkan diri dengan roh jahat itu
sangat berbahaya bagi kehidupan saya. Hal itu membawa saya jauh dari
Tuhan dan berkat Tuhan dirampas. Saat ini pemulihan terjadi di dalam
keluarga saya. Berkat Tuhan dapat kami nikmati bersama, damai dan
sukacita pun dapat kami rasakan.
Demikian kesaksian yang dapat saya sampaikan. Dulu, saya adalah orang
yang terikat dengan roh-roh jahat. Saya memandang semua itu untuk
kebaikan saya, tetapi pada akhirnya justru membawa saya kepada
penderitaan secara jasmani maupun rohani. Saya berharap, sebagai orang
percaya yang sudah diselamatkan melalui pengorbanan Tuhan Yesus Kristus,
jangan sekali-kali kita berkompromi atau bahkan mengikatkan diri kepada
roh-roh jahat. Hanya Yesus saja satu-satunya jalan keselamatan, tidak
ada yang lain. Saya sudah membuktikan dan merasakannya. Terima kasih,
Tuhan memberkati, Amin.
0 komentar:
Posting Komentar